JABAR RELASI PUBLIK.COM || KABUPATEN BOGOR – Ketua umum Serikat Muda Islam Indonesia ( SMII) Muchsin Saleh,SH.M.H minta kepada kepala Negara Republik Indonesia Joko Widodo untuk menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan me Reshuffle para kabinet,karena dinilainya yang mereka kerjakan tidak sesuai dengan apa yang di harapkan, “katanya
Menurut ketua Umum Serikat Muda Islam Indonesia (SMII) Muchsin Saleh,SH.M.H mengatakan,”Kalau kita melihat kondisi Indonesia saat ini kabinet – kabinet yang ada kelihatan diluar banyak yang sibuk masing – masing dengan urusan dan juga partainya.Disini kita bisa melihat bahwa capaian – capaian mentri itu terukur atau tidak ,sehingga kalau melihat dengan adanya kondisi ekonomi ,kondisi sosial, kondisi politik hukum dan HAM hampir dipastikan kucar kacir tidak terarah, “imbuhnya
Menurut Dia,”Saya melihat kenapa harus di reshuffle kabinet? karena pemerintah ini sudah angkat bendera putih cuma dia malu – malu,banyak Mentri – Mentri yang dilapangan hanya sekedar memberikan wacana, memberikan edukasi pendidikan kepada masyarakat yang kurang mengena, contohnya mereka berbicara mengenai pertumbuhan ekonomi, investasi,politik hukum dan HAM tetapi di sisi lain yang mereka kerjakan tidak sesuai dengan apa yang di harapkan,rakyat sekarang cerdas dan tidak bodoh, “iiatanya
Lanjut ia,”Saya melihat dalam kondisi seperti sekarang ini masyarakat begitu susah dengan adanya wabah pandemi COVID – 19 maka, menurut nya PPKM di hentikan saja jangan di perpanjang,karena yang terdampak itu masyarakat kecil,kalaupun diterapkan PPKM,Polanya harus berbeda dengan saat ini,karena dengan pola PPKM saat ini lebih banyak gagal, demontrasi,dan mengumpulkan orang dalam kerumunan,malah kalau bisa di hentikan saja PPKMK.Kita harus banyak belajar dari Singapura bagaimana kita berdamai dengan Covid -19, “tegasnya
Kemudian menurut nya ,”Terkesan Mentri itu lebih asik nonton sinetron disaat rakyat sedang sekarat banyak Mentri – Mentri turun ke daerah itu hanya Selfi – Sefti saja setelah memberikan materi, (Break down ) yang diterapkan Presiden ke bawah itu tidak di jalankan,tugas – tugas dan untuk melakukan di lapangan tidak jalan sama sekali seperti yang disampaikan di ruang materi dan ruang materi terbatas ,Ini perlu di evaluasi oleh pemerintah Indonesia, kepercayaan masyarakat semakin berkurang yang mengakibatkan tidak menutup kemungkinan kedepan Indonesia bisa dikategorikan negara gagal karena kita se level dengan Timor timur dan haiti dalam urusan bidang ekonomi, “ungkapnya
Dia menjelaskan,”Ini juga warning buat presiden Jokowi bahwa kabinet sekarang yang di susun ini adalah kabinet Abal – Abal walaupun tidak semuanya,coba mengevaluasi kinerja dari kabinet tersebut sampai dimana pertumbuhan,keberhasilan,dan capaiannya,kalau tidak bisa sebelum dimundurkan lebih baik mundur duluan, “tegasnya
Harapannya,”Banyak tokoh yang punya potensi di negri Indonesia sangat besar dan punya tokoh muda dan cerdas kenapa kita tidak berani untuk mengevaluasi dan kalau bisa seorang menteri tidak urus partai lagi supaya lebih fokus lagi dan terukur dalam menjalankan pemerintahanya, “pungkasnya.
Team PWRI/WG
Discussion about this post