JABAR RELASI PUBLIK.COM KOTA BOGOR
KETUA Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Bogor, Dedie A. Rachim menjadi salah satu narasumber dalam Gerakan Literasi Digital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Siber Kreasi dalam rangkaian Hari Pramuka ke-60, Jumat (13/8/2021).
Gerakan Nasional Literasi Digital merupakan suatu upaya untuk mewujudkan masyarakat yang paham akan literasi secara digital. Gerakan ini juga bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Saat menjadi narasumber dalam webinar yang dilangsungkan secara daring, Dedie menyampaikan bahwa saat ini budaya digital merupakan prasyarat dalam melakukan transformasi digital.
Alasannya, penerapan budaya digital condong kepada mengubah pola pikir (mindset) agar dapat beradaptasi dengan perkembangan digital.
Menurut Dedie, ada tiga aspek penting dalam membangun budaya digital. Diantaranya
• Pertama yaitu Participation (partisipasi), bagaimana masyarakat berpartisipasi memberikan kontribusi untuk tujuan bersama.
• Kedua, Remediation (perbaikan), bagaimana merubah budaya lama menjadi budaya baru yang lebih bermanfaat.
• Ketiga, Bricolage (membuat hal baru), bagaimana memanfaatkan hal- hal yang sudah ada sebelumnya untuk membentuk hal baru.
“Saat ini gaya komunikasi juga telah mengalami tiga perubahan budaya. Komunikasi berawal dari budaya tutur (lisan), tutur menjadi piranti utama dalam menggali dan memberi informasi.”
Kemudian budaya tulis yang mana tulisan menjadi piranti lanjutan yang penting dalam bertukar informasi setelah era budaya tutur.
“Terakhir budaya tutur (digital) seperti dunia digital, menjadi medan penting dalam pertukaran informasi dan pergaulan, ”urai Dedie.
Sambung Dedie, memang hal yang paling menjadi hambatan dalam transformasi digital ialah perilaku dan budaya.
Sehingga perlu adanya penguatan karakter individu dalam proses digitalisasi tersebut. Apalagi internet saat ini sudah menjadi kebutuhan primer bagi semua orang, tidak terkecuali masyarakat Indonesia.
Arus informasi yang datang dapat mempengaruhi pola pikir dalam diri seseorang. Pendidikan karakter turut memberikan andil yang kuat dalam penanaman nilai-nilai nasionalisme pada masyarakat khususnya anak- anak.
Upaya itu kata Wakil Wali Kota Bogor ini, mesti dilakukan sehingga dapat mempengaruhi cara berpikir masyarakat.
Bisa juga memanfaatkan segala arus informasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga tidak hanya mencontoh budaya dari luar saja, tetapi dapat pengembangan budaya nasional.
“Bahkan bisa lebih bijak dalam menggunakan gadget. Penggunaan gadget harus sesuai dengan konten yang bermanfaat bagi pengembangan diri, kecerdasan yang positif dan pengembangan relasi mereka dengan lingkungannya, “terang Dia
Sejatinya, masih kata Dedie, masyarakat juga secara inisiatif bisa meminimalisir efek negatif yang ditimbulkan melalui media digital.
Pasalnya, banyak kejadian yang membuat penggunaan internet tersebut menyeret anak-anak dalam pergaulan bebas dan juga menyebabkan mereka menjadi korban kekerasan dan moral.
“Masyarakat juga harus menjadi warga digital yang Pancasilais. Salah satunya dengan cara kampanye literasi digital seperti sekarang ini,
”<sebut Dedie.
Tak hanya Dedie, dalam webinar Gerakan Literasi Digital itu juga menghadirkan. Ketua Harian Kwarcab Pramuka Kota Bogor yang juga
• Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah dan
• Ketua Komisi Humas dan Media Informasi Kwarcab Pramuka Kota Bogor yang juga Kepala Diskominfo Kota Bogor, Rahmat Hidayat.
(Red)
Editor. : WMayuda
Discussion about this post