JABAR RELASI PUBLIK.COM ‐‐‐ KOTA BOGOR
BIMA ARYA Meresmikan Rumah Kader Musnamar Persyarikatan Muhammadiyah dan Resepsi Milad Muhammadiyah di Kampung Babakan Lio, Kecamatan Balumbang Jaya, Kota Bogor, Sabtu (20/11). Dia mengapresiasi hadirnya rumah kader Musnamar yang semestinya diambil dari nama tokoh Muhammadiyah, Bani Musnamar.
Bima Arya mengatakan, seringkali orang lupa yang dibutuhkan bukan hanya pembangunan fisik, yang diprioritaskan juga bukan hanya infrastruktur. Dalam sejarah pun, baik sejarah Indonesia dan sejarah Islam diingatkan yang menjadi pondasi itu akhlak dan karakter. Hal percuma jika hanya membangun infrastruktur, namun moral dan akhlak tidak dibangun maka semua akan hancur.
“Nabi Muhammad SAW mengawali dakwahnya dengan menggembleng anak-anak muda, yang disiapkan untuk menjadi pasukan amal ma’ruf nahi munkar, menjadi basis pergerakan. Indonesia juga dibangun sama anak-anak muda yang berani, cerdas dan tercerahkan, tokoh pendiri Muhammadiyah K.H Ahmad Dahlan juga disebut sang pencerah, karena mewarnai pemikiran pembaharuan dalam gerakan, “ujar Bima Arya.
Wali Kota mengaku terharu mendengar silsilah keluarga Musnamar yang sudah empat generasi dengan cita-cita yang luar biasa luhur. Filosofi dari nama Musnamar ini pun sangat menggambarkan pilar-pilar utama berdirinya Republik Indonesia yang tidak bisa dilepaskan dari tokoh muslim yakni ulama. Di sisi lain ada kalangan nasionalis yang juga berjuang tidak dengan dakwah Islam dan ada kalangan Marhaen yang diambil dari petani di Jawa Barat.
“Filosofi nama Musnamar luar biasa, menggabungkan semua, ada Islami, Nasionalis dan Marhaen, yang hari ini mengkotak-kotakkan Indonesia bisa melihat contoh Musnamar ini,
“terang dia
Diresmikannya rumah kader Musnamar Persyarikatan Muhammadiyah ini ia mendoakan tidak saja mampu untuk menjadi ruang anak-anak muda, namun dari rumah mungil ini kelak akan lahir bukan saja pemimpin Kota Bogor tapi pemimpin Indonesia. Ia pun meminta agar lurah, camat mengawasi kebutuhan rumah kader Musnamar. Mulai dari kebutuhan yang kecil sampai besar agar dikoordinasikan dan disinergikan.
“Di sini ada bidang-bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi kita sinergikan dengan kegiatan Pemkot. Semoga ini jadi tempat bersemayam pemimpin Indonesia yang Nasionalis, Religius dan utamanya berpihak pada dhuafa, “kata dia
Sementara itu, anak Bani Musnamar, Epi Musnamar mengatakan, awalnya ia membeli rumah yang sekarang dijadikan rumah kader ini diniatkan untuk berangkat haji. Namun akhirnya rumah ini tidak dijual, kemudian ia berinisiatif menjadikan rumah ini sebagai rumah kader Musnamar Persyarikatan Muhammadiyah sesuai pesan almarhum ayahnya, Bani Musnamar.
“Pesan bapak agar keturunannya terus memakai nama Musnamar karena Musnamar memiliki kepanjangan dari Muslim Nasional Marhaen. Dari arti ini ayahnya berharap agar tetap menjadi muslim yang nasionalis dan tidak membedakan manusia dari status sosial ekonomi. Semoga rumah ini jadi berkah buat adik-adik kita yang belajar di jalan Allah dan jadi ladang amal untuk Musnamar, “kata dia (red)
Editor. : Wendi Mayuda
Discussion about this post