JABAR RELASI PUBLIK.COM ‐‐ PURWAKARTA
RAPAT BANGGAR DPRD dengan TAPD Pemkab Purwakarta, Jumat malam (27/11), yang semula diperkirakan tidak akan memakan waktu lama, ternyata berakhir hingga pukul 02.00 WIB pagi.
Alotnya, rapat Banggar dengan TAPD Pemkab Purwakarta yang dihadiri Wakil Ketua TAPD, Aep Durohman dan Sekretaris TAPD, Norman Nugraha serta menghadirkan pejabat dari Dinas Bina Marga dan Dinas Tata Ruang Pemukiman (Tarkim) mengingat kesepakatan yang telah disepakati antara anggota Banggar dengan TAPD Pemkab Purwakarta pada rapat-rapat sebelumnya ternyata ada sejumlah persoalan yang membuat anggota Banggar meradang hingga rapat sempat dipending tiga kali.
“Sebenarnya kita hanya ingin mendapat kepastian dari kesepakatan yang telah kita sepakati pada berbagai rapat sebelumnya. Tapi pada malam ini kita mendapati kenyataan yang diluar komitmen. Kalo tidak ada keputusan kita cukupkan saja pertemuan malam ini dan kita lihat dari teman-teman OPD ada itikad baik atau tidak soal usulan dari kami (Banggar-red). Kalau tidak, sebaiknya ditunda saja paripurnanya, ”kata anggota Banggar, Said Ali Azmi yang akrab disapa Bang Jimmy.
Untuk menengahi suasana rapat yang mulai tidak kondusif, Wakil Ketua Banggar, Sri Puji Utami (dari Partai Gerindra) yang diminta Ketua Banggar, H. Ahmad Sanusi, SM (dari Partai Golkar) memimpin rapat Banggar menawarkan waktu kepada TAPD untuk mengadakan rembukan antara TAPD dengan Dinas Bina Marga.
“Kini ia beri kesempatan beberapa menit kepada TAPD untuk berembuk dengan Dinas Bina Marga hingga menghasilkan solusi apa yang dipertanyakan para anggota Banggar. Silahkan pak Norman dan kawan-kawan.”
Kami tunggu hasilnya, ”kata pimpinan rapat Banggar DPRD Purwakarta, Sri Puji Utami, Wakil Ketua Banggar yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD dari partai Gerindra itu.
Kejadian terulang ketika dari Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Distarkim) diberi kesempatan pemaparan. Ternyata apa yang disampaikan Kepala Distarkim, Agung Wahyudi, membuat anggota Banggar dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dedi Juhari yang dari awal rapat enggan bicara, akhirnya unjuk suara setelah rapat Banggar DPRD dengan TAPD Pemkab sudah lewat tengah malam.
“Kita sudah sepakat ketika KUA-PPAS belum diketuk palu semua usulan dari anggota DPRD yang diminta TAPD sudah clear sudah tidak ada masalah, ”kata Dedi Juhari mengawali bicara dengan suara kecewa.
Tapi, kata Dedi Juhari melanjutkan, Oleh karena itu kita rapat malam ini seharusnya tinggal membahas berbagai hal teknis saja. Harapan dia, rapat malam ini sudah final tidak ada masalah lagi.
“Tapi sekarang setelah mendengar paparan dari Tarkim bahwa hanya usulan dari anggota Banggar yang mewakili seluruh anggota DPRD Purwakarta hanya terserap 40 persen dan artinya ada 60 persen tidak terakomodir. Sekali lagi ia pertegas komitmen dari awal, ada niat baik tidak dari pemerintah daerah. Dan ia nyatakan ada stigma negative dari anggota dewan terhadap Pemerintah Daerah. Dan ternyata betul. Hemat saya pimpinan sebaiknya jangan digelar rapat paripurna, ”sergah Dedi Juhari.
Kembali pimpinan rapat, Sri Puji Utami memberi waktu kepada TAPD dengan pejabat Dinas Tarkim mencari solusi agar rapat bisa dilanjukan pada pembahasan lainnya.
Setelah selesai TAPD mengadakan rapat darurat dengan pejabat dari Dinas Tarkim, rapat dilanjutkan dengan membahas masih besarnya angka defisit untuk anggaran tahun 2022.
“Kami (TAPD) minta masukan dari para anggota Banggar agar defisit anggaran yang masih cukup besar hingga mencapai zero defisit, ”kata Sekretaris TAPD yang juga menjabat Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Pemkab Purwakarta, Norman Nugraha.
Namun sampai pukul 02.00 pagi, belum ditemukan solusi bagaimana agar APBD Tahun Anggaran (TA) 2022 tidak defisit atau zero defisit, akhirnya rapat ditunda hingga Senin (29/11) mendatang.
Anggota Banggar dari Gerindra, Rifky Fauzi kepada media ini sempat mengomentari mengapa rapat berlangsung hingga pukul 02.00 pagi? ”Apa yang kami lakukan (Rapat Banggar) malam ini hingga pagi karena rasa tanggung jawab kami kepada masyarakat, ”tegas Rifky.
Ungkapan Rifky diamini oleh Ketua Fraksi PKB, Hidayat, S.Th.I dan Asep Abdulloh dari Partai Berkarya serta Haerul Amin Prasetyo dari Partai Demokrat, yang sedari malam hingga pagi hari mengikuti rapat Banggar, “Kami berjuang untuk kepentingan rakyat bukan Loba Catur Tanpa Bukur (Bahasa Sunda = Bukan Banyak Bicara Tapi Tanpa Bukti), ”kata dia
Hadir pada rapat Banggar saat itu, Ketua DPRD Purwakarta yang juga menjabat Ketua Banggar H. Ahmad Sanusi, SM (dari Golkar), Wakil Ketua DPRD Sri Puji Utami (dari Gerindra), Dias Rukmana Praja (Golkar), Yulian Irsyafri (Golkar), Zusyef Gusmawan (Gerindra), Said Ali Azmi (Gerindra), Rifky Fauzi (Gerindra), Hidayat, S.Th.I (PKB), Ceceng Abdul Qodir (PKB), Dedi Juhari (PKS), Dedi Sutardi (PKS), Asep Chandra Teja Kusmana (Demokrat), Haerul Amin (Demokrat), H. Agus Sundana (PAN) dan Asep Abdulloh (Berkarya), Sekretaris DPRD Purwakarta, Drs. H. Suhandi, M.Si.
Humas SETWAN
Editor : Wendi Mayuda
Discussion about this post