JABAR RELASI PUBLIK.COM ‐‐‐ CIBINONG ADE YASIN Hadiri kegiatan Penganugerahan Piala Bupati Bogor Ade Yasin di Event Bogor Kabupatenku Green and Clean Tahun 2021, yang berlangsung di Gedung Tegar Beriman, Jumat (17/12).
Bupati Bogor ingin melalui kegiatan Bogor Kabupatenku Green and Clean bisa memotivasi masyarakat dalam mengurangi sampah di Kabupaten Bogor dengan selalu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan Kabupaten Bogor.
Kini Ade Yasin mengatakan, apa yang bapak-ibu lakukan sangat bernilai tinggi bagi Pemkab Bogor dalam membantu penanganan sampah di Kabupaten Bogor.
Semoga kegiatan ini dapat memotivasi masyarakat dalam upaya mengurangi sampah terlebih sampah plastik di Kabupaten Bogor.
“Bersama bisa selalu menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. PR buat kita semua adalah secara volume sampah harus berkurang, artinya harus mengurangi penggunaan plastik, sehingga dapat mengurangi resiko sampah plastik di Kabupaten Bogor, ”kata Ade Yasin.
Secara geografis kabupaten bogor sanga luas dan memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Jika dibiarkan kotor dan sampah menumpuk, kabupaten bogor akan menjadi kabupaten dengan tumpukan sampah terbesar se-Indonesia, selain itu perlu penanganan serius dengan seluruh pihak dan masyarakat, karena besar sekali tanggung jawab terkait dengan sampah tersebut.
Menurut dia, ada 2.800 ton sampah per hari dan yang bisa diangkut ke TPS Galuga baru sekitar 800 ton perhari. 2.000 nya kemana tanya Ade Yasin, ada yang dikubur, dibakar, dibuang ke sungai, dan jembatan-jembatan.
“Itu persoalan kita, Alhamdulilah tidak semua orang tidak peduli terhadap sampah. Kalau ia melihat hari ini, sudah banyak orang-orang yang peduli terhadap lingkungan dan sampah dengan mengurangi sampah-sampah yang dibuang, dengan cara mendaur ulang dengan pengelolaan sampah yang sangat baik, ”tambah Ade
Lebih lanjut Bupati menyatakan, perlu kepedulian dan kesadaran bersama dalam menangani sampah tersebut, berbagai persoalan muncul akibat pengelolaan sampah yang tidak benar. Seperti, jika dibuang ke kali akan menyebabkan banjir, dibuang ke tanah jadi bakteri bahkan tidak bisa terurai dalam kurun waktu 30 tahun. Dibuang kelaut, paus-paus mati karena paus memakan karet, sandal jepit dan sampah plastik lainnya.
“Ini harus jadi persoalan kita bersama. Sampah harus kita tangani dengan serius, dengan banyaknya Kampung Ramah Lingkungan (KRL) di Kabupaten Bogor, serta banyaknya masyarakat yang sudah paham mengelola sampah. Bahkan mereka buat menjadi produk bernilai ekonomi tinggi dan bermanfaat, seperti ada yang digunakan jadi tempat tisue, selain kreatif tetapi jadi keindahan yang menarik. Ada yang memanfaatkan sampah rumah tangga untuk pupuk, ini berkembang sesuai kemajuan zaman, ada yang jadi paving block itu sesuatu yang sangat bagus, ”beber dia
Bupati Bogor mengaku, apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada para penggiat lingkungan, tidak hanya penggiat KRL tetapi ada dari Sekolah Adiwiyata, perusahaan dan lainnya, yang tentunya sebagai pecinta kebersihan, keindahan dan Kesehatan, karena mereka berurusan langsung dengan keindahan, kebersihan dan kesehatan.
“Kita tidak mungkin sehat kalau lingkungan tidak bersih, kita tidak mungkin bisa melihat alam indah kalau kotor oleh sampah, kita tidak mungkin melihat yang hijau kalau tertumpuk oleh sampah. Saya kira harus kita tetap dipertahankan di Kabupaten Bogor, ”tegas dia
Ia juga mengucapkan selamat untuk 9 sekolah yang meraih Adiwiyata, Kampung Iklim dan KRL, yang meraih kategori utama dari KLHK RI. Pada November 2021 lalu, Kabupaten Bogor mendapat Anugerah Raksa Prasada dari Pemprov Jabar untuk kategori Sekolah Berbudaya Lingkungan.
“Karena Adiwiyata ini cukup menonjol di Kabupaten Bogor. Kini ia ingin memberikan semangat teruslah seperti ini, berbuat hal baik untuk masyarakat, salah satunya bagaimana cara memanfaatkan sampah dengan baik, bagaimana kita bisa hidup berdampingan dengan sampah. Artinya tidak semua sampah itu kotor, ada sampah yang bersih sehingga jadi nilai seni dan kerajinan yang tinggi, ”tandas dia
Selanjutnya, Kadis DLH Kabupaten Bogor, Asnan menambahkan, penganugerahan Piala Bupati Bogor Ade Yasin pada kegiatan Bogor Kabupatenku Green and Clean Tahun 2021 yaitu bentuk apresiasi pemerintah terhadap seluruh lapisan masyarakat mulai dari individu, satgas lingkungan, sekolah adiwiyata, kampung ramah lingkungan, kecamatan dan pemerintah desa, sampai dengan dunia usaha yang secara mandiri dan berkelanjutan pada lingkungan hidup.
“Penghargaan diberikan kepada KRL tingkat pratama, sebanyak 94 KRL yang terdiri dari kategori best of the best 1 KRL, kategori the best 5 KRL, kategori pengolahan sampah 9 KRL, kategori penataan lingkungan 34 KRL, kategori sanitasi lingkungan 2 KRL, kategori partisipasi masyarakat 43 KRL. Kemudian KRL Tingkat Madya sebanyak 39 KRL yang terdiri dari kategori best of the best 1 KRL, kategori the best 5 KRL, kategori pengolahan sampah 6 KRL, kategori penataan lingkungan 21 KRL, kategori sanitasi lingkungan 6 KRL, ”jelas dia
Selain itu lanjut Asnan, untuk KRL tingkat zero waste sebanyak 5 KRL. KRL tingkat jawara ada 2 KRL, kategori Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten Bogor sebanyak 41 sekolah. Pemerintah desa dengan juara KRL terbanyak yaitu di Desa Gunung Putri Kecamatan Gunung Putri.
“Kita juga tahun ini memberikan penghargaan kepada satgas lingkungan, satgas yang teladan sebanyak 2 orang. Penghargaan kepada Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi KRL yang memperoleh sertifikat Program Kampung Iklim (Proklim) dari KLHK dan dunia usaha yang telah berperan aktif dalam kegiatan pengelolaan lingkungan khususnya peningkatan peran serta masyarakat, ”tutup dia
Editor : Wendi Mayuda
Discussion about this post