CISARUA – JABAR RELASI PUBLIK.COM. ADE Yasin menegaskan harus ada solusi besar untuk mengatasi masalah Puncak, solusinya hanya satu yaitu membuka jalur baru yaitu Jalur Puncak 2. Hal tersebut ditegaskannya pada acara pertemuan dua daerah yaitu Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur, yang berlangsung di Melrimba Garden, Jl. Raya Puncak Gadog KM 87, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Sabtu (18/9/2021).
Hadir pada pertemuan tersebut, Bupati Cianjur, Herman Suherman, Ketua DPRD Cianjur, Ganjar Ramadhan, Dandim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf.Sukur Hermanto, Dandim 0608/Cianjur Letkol Kav. Ricky Arinuryadi, Kapolres Bogor AKBP Harun, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, Ketua Pengadilan Negeri Cibinong Khamim Thohari, Ketua Pengadilan Negeri Cianjur Taufan Rahmadi, Kepala Sub Direktorat Lalu Lintas Transportasi Darat, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Bram Hertasning, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin, Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor, perwakilan masyarakat Puncak Ngahiji, serta jajaran pemerintah daerah.
Ade yasin menjelaskan, sebagai salah satu upaya solusi untuk mengurangi kepadatan di kawasan Puncak, Pemkab Bogor mengusulkan pengembangan alternatif pengembangan kawasan Puncak 2 melalui jalur Poros Tengah Timur (PTT). Rencana Jalur Poros Tengah Timur berada di Kabupaten Bogor dan Cianjur, yakni jalan terhubung antara Sirkuit Sentul yang berada di akses pintu tol Jagorawi dengan Istana Cipanas yang berada di jalan nasional Puncak-Cianjur serta Cariu yang berada di provinsi ruas Transyogi.
“Jalan Poros Tengah Timur memiliki peran vital dalam meningkatkan infrastruktur jaringan jalan memberikan di wilayah Jawa Barat, dan akan menghubungkan wilayah Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, serta manfaat untuk tiga provinsi yakni Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta, ”jelas Ade.
Ade menambahkan, berdasarkan hasil kajian, pembangunan jalur PTT akan menciptakan efisiensi jarak tempuh sekitar 16% dan menurunnya tingkat kemacetan kawasan Puncak sebesar 50%. Di sebagian titik pada kawasan yang akan dilalui oleh PTT memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. saat ini sudah banyak dibuka kawasan wisata, sehingga jika akses jalan ditingkatkan, akan membagi tujuan wisata masyarakat, tidak lagi terfokus ke Puncak.
“Total perkiraan biaya yang dibutuhkan adalah kurang lebih sebesar 5 trilyun. Keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bogor, sehingga membutuhkan dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, ”kata Ade.
Ade Yasin menambahkan, kolaborasi yang baik antara pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten), swasta, dan masyarakat dalam membangun jalur Puncak 2, akan berdampak signifikan bagi pengembangan kawasan, dan akan meningkatkan perkonomian masyarakat.
(Red)
Discussion about this post