JABAR RELASI PUBLIK.COM KOTA BOGOR
BIMA Arya Meresmikan operasional Rumah Sakit Lapangan hasil kolaborasi IPB University dan RS Ummi Bogor, Senin (9/8/2021). Bertempat di Asrama Internasional IPB University, Dramaga, RS Lapangan ini memiliki fasilitas 44 ruang perawatan isolasi untuk pasien Covid-19 gejala ringan hingga sedang.
Tampak hadir dalam peresmian tersebut diantaranya meliputi :
• Rektor IPB University Prof Arif Satria,
• Direktur Rumah Sakit Lapangan dr Najib Askar dan
• Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah.
Bima Arya mengatakan, Kota Bogor dan banyak daerah di Tanah Air sempat mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang luar biasa pada akhir Juni 2021.
“Ia ingat 25 Juni 2021 Kota Bogor mulai SOS. Ia bilang Kota Bogor tidak baik-baik saja. Sangat mengkhawatirkan. Kekurangan peti mati, kelangkaan oksigen dan antren di mana-mana, ambulan setiap menit lewat, suasana sangat mencekam saat itu, ”ungkap Bima Arya.
Dengan mengucap syukur Bima Arya menambahkan fase tersebut sudah bisa dilewati, meski belum aman sepenuhnya dan harus tetap waspada.
“Semua data menunjukan kondisi membaik. Saat itu BOR 87 persen, hari ini 43, persen. Tidak ada lagi antrian. Angka positivity rate membaik, kemarin bahkan (kasus harian) sempat 100-an ya, ”ujar Bima.
“Tapi we never know. Apakah ini akan terus membaik? Atau banyak ahli sampaikan bahwa kita harus hati-hati akan ada kecenderungan multiple varian? Jadi, kalau setelah delta ini tidak ada lagi yang lain, Insya Allah kita recovered.
Tapi kalau ada varian yang lain, misalnya setelah delta ada lagi dan lagi, nafas kita betul-betul harus panjang, ”tambah Dia
Bima berharap semua badai ini akan cepat berlalu. Namun demikian, Pemkot Bogor tetap harus mengantisipasi kemungkinan terburuk.
“Kita perkuat lagi. Karena ke depan isunya isu kesehatan ini. Yang kita hadapi adalah gejala pandemi global, kita harus siap dari level nasional sampai lokal. Karenanya, peresmian RS Lapangan hari ini adalah konteksnya itu. Hope for the best, but prepare for the worst.
Di sini Rektor mengantisipasi dengan sangat baik, berkolaborasi dengan RS Ummi. Memang sekarang tidak bisa sendiri kita, harus kolaborasi, ”jelas Bima.
Di tempat yang sama, Rektor IPB University, Prof Arif Satria menjelaskan, di Asrama Internasional IPB University ini ada 44 kamar yang difungsikan sebagai ruang perawatan pasien Covid-19. Selain kamar, dilengkapi juga fasilitas listrik, air dan wifi.
Arif menambahkan, asrama tersebut akan menyelenggarakan pelayanan perawatan pasien sesuai dengan pedoman rumah sakit lapangan atau rumah sakit darurat Covid-19 dengan status pasien gejala ringan hingga sedang.
“Penyelenggaraan rumah sakit lapangan ini didampingi oleh Rumah Sakit Ummi Bogor. Nanti mereka yang menyiapkan layanan kesehatan maupun sarana dan prasarana medis rumah sakit, ”ujar Arif.
Sementara Direktur Rumah Sakit Lapangan dr Najib Askar menyatakan, Rumah Sakit Ummi Bogor akan menyediakan sumber daya manusia kesehatan dan non kesehatan. Rumah Sakit Ummi Bogor juga akan menyediakan peralatan kesehatan baik barang medis habis pakai maupun obat-obatan. Tidak hanya itu, pihak Rumah Sakit Ummi Bogor juga akan menyediakan jasa catering untuk pasien dan kelengkapan kamar pasien.
“Alhamdulillah hari ini terealisasi rencana kerjasama IPB dan Rumah Sakit Ummi. Rumah Sakit Lapangan ini dalam rangka mempersiapkan kondisi yang tidak bisa kita prediksi.”
“Semoga tidak ada gelombang ketiga. Kalaupun ada, paling tidak kita sudah ada persiapan menghadapinya, ”tandas Najib.
(Red)
Editor. : WMayuda
Discussion about this post