KOTA BOGOR — JABAR RELASI PUBLIK.COM
PARA TOKOH Lintas agama dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bogor memperingati Hari Persahabatan Manusiawi Internasional yang berlangsung di Paroki Santo Fransiskus Asisi Sukasari, Jalan Siliwangi, Bondongan, Kota Bogor, Jumat (4/2).
Dalam acara yang dihadiri Wali Kota Bogor Bima Arya ini, para tokoh lintas agama mengajak seluruh umat manusia untuk tetap menjaga persaudaraan, memperkuat iman dan saling memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam perbedaan.
Bima Arya dalam sambutannya mengatakan, persaudaraan yang terjaga dari masa ke masa di kota hujan ini bukan hadiah. “Ini adalah ikhtiar yang harus terus dikuatkan dari generasi ke generasi. Jangan sampai berhenti di sini. Jangan sampai terputus di generasi kita atau setelah kita, ”kata dia
Menurutnya, membangun kota itu bukan hanya membangun fisik atau infrastruktur, tapi juga kultur. “Menata kota itu bukan hanya membangun infrastruktur tapi membangun kultur, membangun kebiasaan yang menghormati perbedaan. Kita jelaskan ke anak cucu kita bahwa berbeda itu biasa. Bagaimana kita meyakinkan lingkungan kita bahwa perbedaan itu keniscayaan. Bagaimana kita mengelola setiap perbedaan menjadi kekuatan itu adalah PR kita bersama, ”jelas Bima Arya
Bima Arya mencontohkan banyak negara yang peradabannya lebih maju, harus hancur karena konflik. “Sering kita lupa bahwa bangsa yang besar di dunia ini yang peradabannya maju, yang peradabannya kuat bisa hancur dalam hitungan hari karena manusianya, karena konflik yang terjadi. Mereka lupa kemegahan pembangunan fisik tidak diiringi dengan membangun manusia karena kecolongan. Itulah yang terjadi di negara-negara eks Rusia, di Afrika dan lain sebagainya, ”kata dia
Hal-hal seperti itu, lanjutnya, bukan tidak mungkin akan terjadi di Indonesia jika bangsa kita tidak memiliki semangat kebersamaan dalam keberagaman.
“Hari ini Indonesia diuji. Ada sisa-sisa residu dari kontestasi Pilgub hingga Pilpres. Mari kita potong konflik itu, mari kita gunting sisa-sisa ketidakpercayaan, kebencian, permusuhan itu cukup sampai saat itu. Apa yang kita lakukan hari ini sangat menentukan apa yang akan dialami generasi selanjutnya, ”terang pria yang juga menjabat Ketua APEKSI ini.
“Ia bersyukur sekali bersama Badan Sosial Lintas Agama (Basolia), FKUB, dengan semuanya menjaga itu. Tapi itu belum cukup. Kita harus lakukan itu secara sistematis. Karena kalau tidak, yang berbeda DNA ini yang akan melakukan itu secara sistematis juga. Kalau kita tidak memiliki strategi yang sistematis, maka persaudaraan, kebersamaan dalam keberagaman itu akan tergerus, ”tambahnya.
Bima Arya kemudian mengajak semua untuk berintrospeksi dan saling menguatkan persaudaraan diantara sesama manusia. “Mari kita bermuhasabah, berkontemplasi untuk merenungi seberapa kuat persaudaraan kita ini. Apakah rasa bersaudara kita cukup kuat untuk menghadapi kontestasi politik nanti? Apakah persaudaraan ini cukup kuat ketika kita diterjang varian baru Covid-19 lagi misalnya? Apakah persaudaraan kita cukup kuat untuk membawa kita tetap bertahan di berbagai ujian? Modalitas kita luar biasa. Kita bangga begitu banyak cerita-cerita inspiratif di setiap sudut kota tentang persaudaraan, tentang kebersamaan, ”tandas dia
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan bakti sosial ratusan paket sembako untuk warga yang disalurkan melalui masjid-masjid di sekitar Gereja Santo Fransiskus Asisi.
Uskupan Bogor Monsinyur Paskalis Bruno Syukur mengatakan, semangat Hari Persahabatan Manusiawi Internasional merupakan semangat toleransi untuk menumbuhkan rasa persaudaraan diantara umat manusia.
“Kami menyadari bahwa kita perlu berjalan bersama. Karena perjalanan bersama perlu ada semangat toleransi. Meneguhkan dan menguatkan perbedaan bukan hanya perbedaan agama tetapi perbedaan karakter, dan perbedaan fungsi kita, untuk Indonesia Maju dan Indonesia Kuat, “pungkasnya.
Editor : Wendi Mayuda
Discussion about this post