JABAR RELASI PUBLIK.COM ‐‐‐ KOTA BOGOR
SEBANYAK 4.200 Bidang tanah telah selesai tersertifikasi berkat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bogor.
BPN Kota Bogor bersama Pemkot Bogor menggelar penyerahan sertipikat tanah bagi warga Kota Bogor di enam kecamatan yang secara simbolis yang berlangsung dilakukan di Braja Mustika Convention Center, Jalan Dr. Semeru, Rabu (15/12/2021).
Sedikitnya puluhan warga dari 22 kelurahan di enam kecamatan se-Kota Bogor hadir, yang turut dimeriahkan pemberian lima sepeda dari Bima Arya.
“BPN konsisten terus sebagai bagian dari ikhtiar menyukseskan program PTSL dari presiden. Ini juga menjadi dasar bagi kita melanjutkan program RTLH dan berbagai macam bantuan, terutama pengembangan usaha warga, “ujar Bima Arya.
Di 2022 kata Bima Arya, BPN Kota Bogor menargetkan 12 ribu bidang tanah terpetakan dan ditargetkan 2024 program PTSL ini tuntas semua.
“Dengan alas hak yang jelas warga akan menerima banyak manfaat diantaranya bantuan RTLH. Di 2022 Pemkot Bogor mengucurkan Rp 40 Miliar lebih untuk 47 ribu RTLH menjadi layak huni, “jelas dia
Pada kesempatan ini juga diserahkan 21 sertipikat aset Pemkot Bogor, sehingga untuk penataan aset tersisa sekitar 10 persen lagi dan akan secara bertahap dirapikan.
Di tempat yang sama Kepala Kantor BPN Kota Bogor Rahmat mengatakan, di 2021 ini pihaknya sudah menyelesaikan sertifikasi 4.200 bidang tanah dan siap didistribusikan secara bertahap.
Saat ini Kota Bogor merupakan satu-satunya kota yang sudah mencapai 94 persen memetakan pertanahannya.
Semua bidang tanah di Kota Bogor sudah digambar dan dipetakan, baik itu bidang tanah dan bukan bidang tanah, seperti jalan sungai dan taman.
“Sisanya yang belum dipetakan sekitar 12 persen, rata-rata punya orang tapi orangnya tidak bisa dihubungi. Jadi rencananya akan ada rakor dengan kelurahan yang paham wilayah agar di 2022 semuanya tuntas, “sebut dia
Ia menuturkan, jika 12 persen ini rampung malam Kota Bogor akan menjadi kota terdepan dalam mempersiapkan transformasi digital.
Pasalnya, pemetaan pertanahan ini dalam rangka mendukung pembangunan Kota Bogor. Mengingat kontribusi pertanahan dan tata ruang ini sangat berperan dalam penerimaan daerah.
“Sampai 13 Desember ini ada sekitar Rp 5,7 Triliun nilai hak tanggungan yang menjadi aset pinjaman, baik permodalan dan perbankan dijamin hak atas tanahnya. Artinya pembangunan ekonomi di Kota Bogor sangat tinggi dan pesat. Pelayanan pertanahan di Kota Bogor juga sudah modern dan mendukung Smart City. Jadi warga bisa mengurus tanahnya sendiri ke kantor pertanahan, “terang Rahmat.
Editor. : Wendi Mayuda
Discussion about this post