JABAR RELASI PUBLIK.COM — CIBINONG ADE YASIN Membeberkan berbagai upaya yang dilakukan selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kabupaten Bogor, mulai dari operasi Tindakan Pidana Ringan (Tipiring), Razia, Sosialisasi, Pantau Masyarakat yang Isolasi Mandiri dan pemberian bantuan sembako melalui Bogor Gercep.
Bupati juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemantauan selama dua pekan berjalan bahwa efektivitas penerapan PPKM Darurat berpengaruh dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor. Itu dikatakan Bupati Bogor secara live dalam acara Polemik Trijaya Jalan Terjal PPKM Darurat di MNC Trijaya, Sabtu (17/7/2021).
“Situasi secara keseluruhan kita sedang melaksanakan PPKM, untuk keramaian pun kita juga sudah sering melaksanakan operasi baik di jalan, di tempat makan dan juga di tempat-tempat keramaian. Semoga bisa menurunkan tingkat keramaian, mobilitas masyarakat, dan juga penularan, “ungkap Bupati Bogor.
Ade Yasin menjelaskan, walaupun banyak masyarakat yang keberatan dengan adanya kebijakan PPKM Darurat yang mengharuskan diam di rumah, hal tersebut dilakukan untuk memprioritaskan kesehatan dan nyawa masyarakat Kabupaten Bogor.
“Besar sekali efektivitasnya dalam menekan kasus Covid-19, jika ditiadakan PPKM Darurat sudah dipastikan tingkat penularan virus ini akan lebih banyak, “tegas Dia
Menurut Bupati, Ia juga bersama Forkopimda rutin melakukan razia dan operasi Tipiring baik pada para pelaku usaha maupun masyarakat yang tidak mematuhi aturan PPKM Darurat dan Protokol Kesehatan. Untuk pelaku usaha restoran dan pedagang masih bisa beroperasi dengan sistem take away, jika masih menerapkan dine in akan ditindak.
“Tingkat belanja masyarakat terhadap belanja online pun sudah cukup tinggi di masa PPKM Darurat tersebut, Ia rasa mereka masih cukup bisa memahami, “kata Dia
Ia juga aktif melakukan sosialisai dan juga edukasi kepada masyarakat dengan pentingnya mematuhi aturan PPKM dan Prokes, mulai tingkat Desa hingga tingkat RT dan RW dengan menggandeng Satgas Covid-19 Desa, RT, RW, karena masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi aturan PPKM.
“Kalau di kota tingkat kepatuhannya sudah cukup tinggi, tetapi yang di daerah perkampungan sangat sulit sekali, karena mereka berpendapat bahwa Virus Corona ini tidak ada, mereka tidak mengetahui bisa saja virus tersebut terbawa oleh masyarakat kota yang mengunjungi perkampungan tersebut, “papar Dia
Ade Yasin juga menerangkan, selalu aktif memantau masyarakat yang sedang melakukan Isolasi Mandiri (ISOMAN, dan berkolaborasi dengan para Camat, Kepala Desa, RT/RW dan, pihak Puskesmas se-Kabupaten Bogor. Jika kondisinya tidak baik, pihak Puskesmas langsung mendatangkan kediaman masyarakat tersebut dengan APD lengkap. Jika yang terpapar virus tanpa gejala, diharapkan untuk tetap memperketat Prokes saja dan melakukan ISOMAN. Selanjutnya mengedukasi kepada masyarakat yang melakukan Isoman, jika terasa sesak nafas jangan dianggap remeh dan segera malapor untuk dibawa ke rumah sakit dan ditangani lebih lanjut.
“Untuk bantuan obat memang masih terbatas sampai saat ini, kita menganjurkan untuk selalu minum vitamin, tetapi untuk bantuan sembako dan lainnya, kami sudah menerapkan Bogor Gercep tersebut adalah bantuan untuk masyarakat yang sedang menjalankan isolasi mandiri (ISOMAN), agar mereka tidak kesulitan dalam hal bahan pangan, “tukas Dia. (Red)
Editor : WMyuda
Discussion about this post