JABAR RELASI PUBLIK.COM KABUPATEN BOGOR — CIBINONG ADE YASIN Bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Implementasi PPKM Darurat secara virtual, di Pendopo Bupati, Senin (5/7/2021).
Rakor dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, dan juga sebagai koordinator pelaksana kebijakan PPKM Darurat.
Dalam Rakor tersebut, Luhut menjelaskan, untuk mengukur efektifitas kinerja kita dalam menerapkan PPKM Darurat di daerah masing-masing, kami menggunakan alat ukur indeks mobilitas masyarakat. Penurunan angka kasus bisa terjadi jika ada penghentian aktivitas masyarakat hingga 50 persen.
“Berdasarkan analisis historis dibutuhkan penurunan mobilitas hingga 30 persen, untuk menurunkan jumlah penambahan kasus, kendati untuk Covid-19 varian alpha. Jika untuk varian delta dibutuhkan hingga 50 persen. mobilitas masyarakat paling berpengaruh, jadi Ia mohon kita semua memahami anatomi masalah. Dengan memahami hal tersebut, akan tahu cara kerja kita harus bagaimana, ”kata Luhut.
Luhut meminta, Ia mohon untuk melaksanakan PPKM Darurat ini dengan sebaik-baiknya, kalau tidak berhasil artinya kita tanpa sengaja bisa menambah orang yang meninggal atau membiarkan orang meninggal yang mungkin ada di sekitar kita. Bisa saudara, teman, keluarga atau bahkan kita sendiri.
“Para pejabat daerah bisa menjadikan indeks mobilitas ini sebagai acuan untuk mengukur kinerja kita semua meliputi :
• Kapolres,
• Dandim,
• Kapolda dan
• Pangdam bisa melihat daerahnya masing-masing dari indeks mobilitas masyarakat nya tersebut. Dengan target menurunkan mobilitas masyarakat sebanyak 50 persen, kita berharap tanggal 20 Juli nanti bisa mulai membaik, ”ujar Dia
Menambahkan, Ia minta TNI dan POLRI tetap konsisten dalam melaksanakan penyekatan mobilitas masyarakat. Jangan pernah beri pengecualian di luar sektor esensial dan kritikal. Harus ada patroli rutin terutama di daerah-daerah industri. Ia minta untuk sektor logistik tidak boleh ada hambatan.
Senada. Ade Yasin memaparkan, Kabupaten Bogor dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, meliputi :
• Sebanyak 5,5 juta jiwa ini butuh perhatian khusus.
• Jumlah tertular di Kabupaten Bogor sejak 2019 sampai hari ini sebanyak 21.742 kasus.
• Per hari ini, sekitar 200-an kasus.
• Kita punya 29 rumah sakit baik RSUD maupun swasta,
• Dan 101 Puskesmas.
“Untuk penanganan Covid di rumah sakit tersedia tempat tidur meliputi :
• Sebanyak 1.821 dan
• ICU sebanyak 142.
• Tempat tidur yang sudah terpakai sebanyak 1.781 dan
• ICU 131.
Kami juga memiliki pusat isolasi di Kecamatan Kemang dan Megamendung dengan jumlah tempat tidur sekitar 140, sudah terpakai 60 persen. Jadi untuk keterisian ICU sudah 92 persen dan tempat tidur sudah 94 persen. Nakes yang terpapar totalnya 396 dari seluruh rumah sakit, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya, ”papar Ade.
Ade melanjutkan, kami terus bersinergi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), terutama pada titik penyekatan. Kami memberlakukan penyekatan akses wilayah menjadi tiga ring meliputi :
• Ring pertama adalah pusat wisata,
• Ring kedua adalah pusat kota, dan
• Ring ketiga adalah batas wilayah.
“Untuk batas wilayah, Kabupaten Bogor yang paling banyak dengan 12 batas wilayah dengan kota dan kabupaten lain, sehingga tugas penyekatan batas wilayah dibagi menjadi tiga shift, dan petugasnya gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, BPBD dan semua petugas yang kami tugaskan. Kita putar balikkan kendaraan di luar Bogor, untuk mempercepat penyekatan, ”beber Ade.
Ade menjelaskan, soal mobilitas masyarakat dengan moda transportasi kereta, tadi pagi kami pantau di stasiun masih tinggi mobilitasnya. Terutama yang akan pergi bekerja ke Jakarta. Kami minta bantuan Gubernur DKI Jakarta untuk memperketat aturan di perkantoran selain sektor esensial dan kritikal.
(Red)
Editor. : WMyuda
Discussion about this post