JABAR RELASI PUBLIK.COM KABUPATEN BOGOR — CIBINONG ADE Yasin meluncurkan Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT) di Kampung Kualitas secara Serentak di 10 Provinsi Tahun 2021 bersama dengan BKKBN RI Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) yang dilakukan secara virtual di Gedung Auditorium Setda Kabupaten Bogor, Jumat (20/8/2021).
Peluncuran DAHSAT dilakukan sebagai upaya untuk mendorong terwujudnya Kabupaten Bogor bebas stunting.
Kendati diketahui selain peluncuran program DAHSAT dilakukan juga membaca deklarasi penurunan stunting. Hadir juga di kegiatan tersebut Aspem Kesra, Kepala DPMD, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas DP3AP2KB, dan Ketua TP PKK Kabupaten Bogor
Kini Ade Yasin menjelaskan, pandemi Covid-19 berdampak terhadap semua indikator termasuk dampak percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bogor, karena adanya kegiatan dan energi pemda yang difokuskan pada penanganan pandemi.
Peningkatan peningkatan kasus Covid-19 pada Juli 2021. Sehingga ada beberapa kegiatan yang berkaitan dengan stunting yang salah satunya kegiatan Posyandu.
“Persoalan stunting ini tidak kalah penting, dengan masalah pandemi. Jadi kegiatan Posyandu juga sempat terhambat, karena khawatir ada klaster-klaster baru yang tertular sehingga Posyandu dihentikan.
Tetapi kita juga tetap melakukan pemantauan tumbuh balita melalui pemberian vitamin A dengan melakukan pintu Posyandu to door, ke rumah-rumah untuk menyatukan balita-balita agar tidak terjadi kekurangan gizi dan menurunkan angka stunting, “jelas Bupati Bogor
Ade Yasin mengungkapkan bahwa, saat ini angka stunting di Kabupaten Bogor sudah mengalami penurunan menjadi 12,69%, nilai yang cukup besar meski demikian dirinya akan terus menurunkan target di angka 10% hingga tahun 2022.
Juga terus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi serta mengajak masyarakat untuk hidup sehat, melakukan pola makan yang baik, terutama para ibu hamil dan ibu menyusui karena tumbuh kembang balita ditentukan oleh asupan makanan sang ibu.
Pencegahan penanggulangan stunting di Kabupaten Bogor sudah kita lakukan sejak 2019. Bahkan terkait dengan penurunan stunting telah dalam RPJMD serta merupakan bagian dari program Karsa Bogor Sehat dengan indikator Bogor Bebas Stunting (Gobest), segi kebijakan kami telah menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) yang mewajibkan Pemerintah Desa berpartisipasi aktif dalam kegiatan pencegahan dan penanganan stunting di wilayahnya, “beber Dia
Menurut Bupati Bogor, beberapa inovasi juga telah dilakukan yakni ada Formula Pekat merupakan kegiatan para ulama untuk terlibat dalam pembinaan pasangan yang baru menikah dan edukasi petugas kesehatan.
Ada juga Berisik yaitu kegiatan untuk mendorong dan edukasi ibu hamil dan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif sampai dua tahun. Lalu ada Kasihi (Kader ASI Sahabat ibu) untuk mengedukasi ibu menyusui, selanjutnya ada Ngaji yaitu kelas pintar gizi untuk ibu yang memiliki balita stunting dan ibu yang memiliki anak balita gizi buruk.
“Kampung Gizi ini sudah ada di beberapa wilayah dan inovasi oleh Dinas P2A3KB adalah Akademi Keluarga Hebat Indonesia Kelas 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK). Penurunan stunting perlu memerlukan intervensi yang terpadu melalui sinkronisasi program nasional, daerah dengan melibatkan pemangku kepentingan dan masyarakat, untuk itu Pemerintah Kabupaten Bogor sangat mengapresiasi upaya menurunkan kasus stunting melalui Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di kampung Keluarga Berkualitas (KB), “tukas dia
Secara virtual, Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo meyatakan bahwa, stunting itu penting untuk diatasi karena Indonesia urutan urutan yang tinggi secara internasional, 108 dari 132 negara, urutan yang masih sangat tinggi.
Begitu juga penurunan angka stunting sudah bagus dari tahun ke tahun sampai terakhir mencapai 27,76%, hal ini harus bisa mencapai 14% ditahun 2024 sesuai Arahan Presiden. Oleh karena itu BKKBN mendapatkan mandat melalui Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2021, untuk menjadi ketua waktu pelaksana dalam percepatan stunting.
Ditegaskan Presiden didalam bicara kemarin penurunan stunting ini harus dilakukan melalui cakupan seluruh Kabupaten/Kota dan kemudian harus melibatkan skala intergrasi di institusi.
“Ia berterima kasih sekali,khusus kepada Ibu Bupati Bogor, Ade Yasin, kami mohon maaaf ibu belum bisa bertemu secara langsung, tetapi kami sangat berterima kasih kepada ibu karena sudah memberi tempat untuk meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting ini.”
“Kampung Keluarga Berencana, kita dukung untuk jadi Kampung Keluarga Berkualitas, karena dalam keluarga berkualitas ini kita hadirkan layanan gizi pusat kepada anak-anak stunting yang kita sebut sebagai Dapur Sehat Atasi Stunting,
“tulis Dia
Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mengatasi stunting secara bersama-sama dengan seluruh kepala daerah, camat, dan jajarannya.”
“BKKBN juga menyambut dengan para ahli gizi untuk dapat menghadirkan menu dengan gizi yang tinggi, karena selain itu juga mensejahterakan masyarakat kita melalui UMKM, “tandas Kepala BKKBN RI.
(Red)
Editor. : WMyuda
Discussion about this post