JABAR RELASI PUBLIK.COM ‐‐‐ KOTA BOGOR
SEKTOR USAHA Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus menjadi perhatian Pemkot Bogor. pangsa pasar mereka terus ditingkatkan. Daya jualnya pun ikut dituntun lebih berkelas.
Seperti para pelaku UMKM di Kampung Pulo Geulis, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah. Melalui Pemkot Bogor, mereka para pelaku UMKM di Pulo Geulis teken kerja sama dengan The 101 Hotel Suryakencana dan Panorama Group.
Simbolis kerja sama tersebut dilangsungkan di Vihara Phan Kho Bio Pulo Geulis dan disaksikan Dedie A. Rachim, Selasa (23/11). Kerja sama ini juga sebagai bentuk promosi UMKM di Pulo Geulis.
“MoU ini adalah kesepakatan pihak 1O1 untuk membeli jajanan pasar. Dimana jajanan ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan rapat – rapat atau bimtek yang diselenggarakan di hotel, “kata Dedie.
Sehingga disamping itu, Dedie juga berharap warga produsen jajanan pasar ini bisa memperhatikan sisi higienis. Tidak memakai bahan pengawet, ataupun tidak memakai zat pewarna yang membahayakan tubuh. Juga memperhatikan kriteria-kriteria dari bahan yang food grade.
“Kalau memang itu bisa, tentu tidak hanya 1O1 yang mengkonsumsi atau membeli, tapi juga hotel lain di Kota Bogor juga gak usah mencari lagi ke Pasar Senen di Jakarta, tapi di Pulo Geulis ini juga ada produsen jajanan pasar,
“ungkap Dedie.
Tak hanya dari The 1O1 Hotel dan Panorama Group, namun bantuan juga diberikan oleh YBM PLN. Dimana mereka memberikan bantuan berupa berbagai alat masak untuk memproduksi jajanan pasar dari warga tersebut.
Untuk itu ke depan, harus ada peningkatan lagi di tingkat kerjasama agar produksi bisa lebih terkontrol. Sesuai dengan syarat dan kondisinya. Sehingga jika memang permintaan cukup tinggi, maka bisa dibentuk secara kolektif produksinya. Pun peralatan yang ada bisa dikelola secara besar.
Dedie juga meminta Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kota Bogor untuk melakukan inventarisasi alat – alat produksi milik warga. Atau bahkan, ada aset milik hotel yang kemudian bisa dimanfaatkan oleh warga dalam produksi.
“Artinya harus saling menunjang. Kalau ada alat produksi yang tidak terlalu mahal atau bekas peralatan dapur di hotel bisa juga. Itu satu hal yang ke depan barangkali setelah nanti berjalan dengan baik, bisa buat koperasi. Jadi nanti kalau ada hal-hal seperti itu, bisa pakai uang koperasi, “kata Dedie.
Terpisah, Ketua UMKM Pulo Geulis, Elly memaparkan ada kurang lebih 27 jenis produk UMKM yang menjadi khas di wilayah itu. Dari sekian produk tersebut, pun memiliki harga yang bervariatif. Dari Rp 2 ribu hingga Rp 35 ribu.
Tak hanya dipasarkan di hotel, produk jajanan di Pulo Geulis juga bisa menjadi buah tangan atau oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung di Kota Bogor. Sehingga ke depan, dengan kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan produk mereka ke level yang lebih tinggi lagi.
“Sebelum dibawa ke hotel, kami juga mendapatkan pelatihan dari Hotel 1O1 terkait higienis produk dan standarisasi rasa. Saya ingin warga saya tambah maju, produknya lebih dikenal dan pendapatan juga tentunya meningkat, ”tambah Elly. (red)
Editor. : Wendi Mayuda
Discussion about this post