JABAR RELASI PUBLIK.COM KOTA BOGOR
KASATGAS Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya meminta agar terus menguatkan 3 T, yaitu diantaranya :
• Testing,
• Tracing dan
• Treatment dalam penanganan Covid-19 selain penerapan protokol kesehatan (Prokes).
“Utamanya kuatkan tracing agar bisa mencegah penularan, sebab itu kuncinya, “kata Bima Arya saat rapat evaluasi tracing di Paseban Suradipati, Balai Kota Bogor, Rabu (4/8/2021).
Wali Kota Bogor mengakui, saat ini tugas tracer itu tidaklah mudah. Dibutuhkan skill atau kemampuan dan sistem. Bima Arya menyebut, ada 263 tracer yang tersebar di 25 puskesmas di Kota Bogor.
“Saat ini tugas tracer melakukan tracing 1 orang positif 15 kontak erat, “sebut Dia
Dia menjelaskan, tracer memiliki tugas mengidentifikasi kontak erat, melakukan isolasi kontak erat terkonfirmasi positif Covid-19 dan melakukan monitoring.
“Mereka (tracer) juga dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk melakukan pengawasan. Jadi harus jelas semua tugasnya, Ia akan sampaikan sore ini ke Pak Luhut hasil evaluasi ini, “ujar Dia
Sementara, Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Masdalina Pane menyebut, saat ini jumlah tracer di Kota Bogor terbilang cukup, hanya tinggal bagaimana manajemen tracer di lapangan.
“Itu yang harus diperbaiki, supaya resources yang banyak ini bisa efektif untuk melakukan tracing di lapangan. Jumlah 263 tracer ini dinilai cukup sekali. Satu puskesmas bisa 10-15 tracer, “kata Masdalina yang juga Ahli epidemiologi dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI).
Selain itu Anggota Bidang Penanganan Kesehatan, Satgas Penanganan Covid-19 Nasional ini menyinggung terkait dengan sistem tracing yang akan didiskusikan dengan pemerintah pusat untuk perbaikan-perbaikan, terutama untuk mencapai target tracing kontak erat sesuai dengan yang disyaratkan pemerintah.
(Red)
Editor : WMyuda
Discussion about this post