JABAR RELASI PUBLIK.COM KABUPATEN BOGOR — LEUWISADENG PADAHAL Bantuan Anggaran Dari Kementrian masih berproses, ketua kelompok tani bersama anggota berinisasi lakukan pengerjaan pembangunan jalan diawal, sehingga dampaknya para pekerja harian belum satu orang pun yang mendapatkan upah, hal ini diungkapkan ketua kelompok tani “POKTAN” pala Gunung Seureu (Lulu Hikmatullah kepada.Red) “Anggaran nya di tahun 2021 ini akan turun dari Kementrian Pertanian, Jadi belum ada pekerja yang dibayar, dari awal pelebaran juga, “ungkap Dia
Dari pantauan di lokasi proyek Pengerjaan Pembangunan Jalan Pertanian di Kampung Gunung Seureuh RT 02 RW 06, Desa Sadeng memang masih dalam tahap pengerasan, bahan material alam yang digunakan yaitu pasir makadam “SIRDAM” atau pasir batu “SIRTU” giling, selain itu juga tidak tampak papan informasi (Papan Proyek) di lokasi titik awal kegiatan,hal itu menjadi keharusan dan lajim di lakukan di setiap kegiatan yang bersumber angaran nya dari Negara.
Kejanggalan lain terungkap setelah (Red. menemui ketua Rw setempat), menurut keterangan Ketua RW 06 Agus, adanya kegiatan tersebut, Ia sebagai ketua RW tidak tahu menau begitupun Staf Desa hingga turun ke lokasi
“Tidak ada komunikasi juga dengan kami, justru tadi Staf Desa Sadeng juga turun ke sini, tidak ada laporan juga ke desa, “ungkap Agus kepada wartawan pada, Senin (30/08/2021).
Masih ungkap Agus bahwa, penanggung jawab pekerjaan pembangunan jalan itu adalah Ketua kelompok tani bernama Lulu Hikmatullah yang juga sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sadeng “sebagai penanggung jawab kegiatan ini Lulu Hikmatullah, soalnya dia lah ketua kelompok Tani juga sebagai anggota Badan Permusyawrara Desa “BPD”,
Lanjut Agus, “Setidaknya ini kan ada tanah dia juga yang terpakai untuk jalan, tetapi tidak ada omongan juga kepada dia adanya pembangunan jalan ini, ia hanya tau anggarannya dari pertanian, “cetus dia
Dilokasi, seorang pekerja Abidin mengatakan, bahwa pembangunan jalan itu dipelopori oleh kelompok tani pala, namun ia tidak mengetahui sumber anggarannya dari mana, ia hanya pekerja saja.
Abidin “yang ia tau ia kerja sama kelompok tani, sehari bekerja dibayar Rp 60 ribu mulai bekerja dari pukul 07.30 Wib pagi sampai sore pukul 15.00 Wib kotor tidak dapat makan, “kata dia.
Abidin juga menyampaikan “rencana pembangunan jalan itu dengan panjang 1000 meter dengan total pekerja sebanyak 10 orang secara bergantian per-lima hari, Ini dari tanah langsung menggunakan material alam Sirdam, rencananya nanti langsung di Cor. Bahkan, ini batu belah yang agak besar yang buat dipinggir-pinggir nya ini sumbangan juga dari masyarakat rencana nya warga akan menyumbang batu belah 20 kubik satu orang,
“beber dia
Sementara PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN wilaya Desa Sadeng yang biasa di panggil ibu Ida saat hendak di konfirmasi menyampaikan kepada awak media ia hari ini ada tugas lapangan ” Maaf pak hari ini ia tidak bisa, ada kegiatan dilapangan, “terang dia dengan singkat
Setelah di sambangi ke kantor Unit Pelaksana teknis pertanian kelas A wilayah III benar adanya keterangan yang disampaikan melalui WhatsApp ibu Ida, di perkuat dari keterangan petugas yang memakai seragam di aula kantor UPT bahwa, “ibu Ida sedang di lapangan bersama kepala UPT, “dengan singkat
Pewarta : Heri. S
Editor. : WMyuda
Discussion about this post