Jabar Relasipublik.com || Kabupaten Bogor Dalam rangka mendukung terintegrasinya pelaksanaan konvergensi penurunan stunting, salah satu upaya dan strateginya antara lain intervensi gizi dengan fokus utama kepada anak dengan usia 1000 hari pertama kehidupan.
Pada hari ini dilakukan kegiatan monitoring dan asistensi stunting kepada unsur Desa Karehkel dan Desa Cibeber 2 yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dan ikut didampingi Kasi Pemberdayaan Kesejahteraan Masyarakat (PKM) Kecamatan Leuwiliang Hari Prihartono, SH, MM, pada hari Senin (2/11/2020)
Desa Cibeber 2 dan Desa Karehkel merupakan desa locus stunting Tahun 2020, langkah tersebut untuk mengetahui seberapa besar jumlah yang diketahui kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurang gizi terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia 2 (dua) tahun, selain mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak, anak stunting juga memiliki resiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya.
Dalam kegiatan ini dilaksanakan juga serah terima bantuan berupa :
– Alat timbang bayi;
– Alat timbang diri; dan
– Alat ukur lingkar kepala.
Bantuan tersebut diserahkan kepada Sekretaris Desa Karehkel dan Sekretaris Desa Cibeber 2 oleh perwakilan DPMD Kabupaten Bogor dan ikut disaksikan oleh Kasi PKM Kecamatan Leuwiliang serta dilanjutkan dengan monitoring ke Kantor Desa Karehkel dan ke lokasi pelayanan Posyandu yang didampingi langsung oleh Kepala Desa Karehkel Bapak Odi Marwan.
Semua rangkaian kegiatan tersebut merupakan langkah-langkah untuk mencegah dan menekan adanya stunting (gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi) di wilayah Kecamatan Leuwiliang dan mensukseskan Bogor Sehat sebagai salah satu program Pancakarsa Bupati Bogor Ade Yasin dan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sesuai Visi Misi Bapak Presiden Joko Widodo.
(*WMyuda*)
Discussion about this post