JABAR RELASI PUBLIK.COM BABAKAN
MADANG, IWAN Setiawan melakukan monitoring ke beberapa rumah sakit swasta di kabupaten bogor. Monitoring ini sebagai langkah Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor memastikan adanya alokasi 30 persen kamar untuk pasien Covid di setiap rumah sakit swasta sesuai aturan Kementerian Kesehatan. Hari ini, Kamis (1/7/2021) Wabup Iwan mendatangi Rumah Sakit EMC Sentul dan Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo (RSPG) Cisarua.
“Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor membuat sebuah langkah, karena situasi pandemi belakangan sangat mengkhawatirkan dengan angka kasus yang terus naik. Kami terus mendapatkan update laporan dari empat RSUD yang ada di Kabupaten Bogor. Saat ini mulai kerepotan menangani pasien covid yang terus bertambah, terutama soal ketersediaan tempat dan tenaga kesehatan yang kurang, ”tandas Iwan.
Ia menjelaskan, langkah saat ini kita membentuk tim monitoring, hari ini ada lima tim yang turun ke sejumlah rumah sakit swasta. Masing-masing dipimpin oleh :
• Bupati,
• Wakil Bupati,
• Kapolres,
• Dandim, dan
• Ketua DPRD. Kami datang ingin memonitor langsung ke sejumlah rumah sakit swasta yang ada di kabupaten bogor mengenai perkembangan penanganan pasien covid. Kami ingin memaksimal rumah sakit yang ada di kabupaten bogor untuk memenuhi aturan Kementerian Kesehatan, mengalokasikan 30 persen kamar untuk pasien covid.
“Kendatinya, untuk menanggulangi Bed Occupancy Rate (BOR) yang tinggi, secara khusus kami ingin memastikan apakah aturan Kemenkes mengenai alokasi 30 persen untuk pasien covid sudah dilaksanakan, jika belum, kami himbau untuk melaksanakannya. Jadi kami mengajak rumah sakit swasta yang jumlahnya ada 24 rumah sakit, untuk bersama-sama menangani covid dengan menyediakan alokasi kamar sebanyak 30 persen sesuai dengan aturan Kemenkes, ”ujar Iwan.
Iwan menambahkan, setelah mengunjungi beberapa rumah sakit swasta, ternyata sudah memenuhi aturan. Di Rumah Sakit EMC Sentul, ternyata kamar yang disediakan untuk pasien covid, sudah melebihi, yakni diatas 30 persen, dan ternyata rumah sakit swasta pun mulai sibuk melayani pasien covid. Kami pun mengapresiasi dan berterima kasih atas apa yang sudah dilakukan di RS EMC Sentul.
“Selanjutnya, di RSPG Cisarua juga sudah memenuhi, bahkan sudah di angka 50 persen. Dari 177 kamar, alokasi kamar yang diperuntukan untuk pasien covid sebanyak 91 kamar, dan di RSPG ini bisa menambah hingga 60 persen jika terjadi lonjakan kasus. Namun ada juga kendala di sini seperti jumlah tenaga kesehatan, karena beberapa juga sudah ada yang terpapar covid, ”tambah Dia
Lanjut Iwan, meminta solusi kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan rekrutmen tenaga kesehatan. Jika di RSPG meminta kami akan berikan. Kendala lainnya adalah klaim anggaran yang belum dibayar Kementerian Kesehatan, dan memang ini menjadi kendala juga di RSUD. Maka Ia meminta kepada pemerintah pusat untuk segera membuka anggaran untuk mencairkan klaim yang sudah diajukan.
“Intinya saat ini kita harus merapatkan barisan, karena ujung pertahanan kita adanya di rumah sakit, kita harus perkuat rumah sakit yang ada di kabupaten bogor. Bila perlu jika ada permohonan bantuan dalam penanganan pasien covid kami siap berikan. Misalnya harus mendirikan tenda jika pasien mulai tidak tertampung, karena di beberapa RSUD kami sudah mendirikan tenda, sebab pasiennya terus bertambah sementara ruangannya sudah penuh, ”terang Wabup
(Red)
Editor. : WMyuda
Discussion about this post