JABAR RELASI PUBLIK.COM ‐‐‐ KOTA BOGOR
BIMA ARYA Menyampaikan paparannya secara virtual terkait pengendalian tembakau di Kota Bogor dalam acara The 6th APCAT – APCAT Pacific Summit Of Mayors 2021, Selasa (07/12).
Dalam kesempatan tersebut, Bima Arya menekankan pentingnya kampanye pengendalian tembakau di masa pandemi.
Menurutnya, penyelenggaraan The 6th APCAT – APCAT Pacific Summit Of Mayors 2021 yang masih dalam masa pandemi Covid-19 menjadi momentum yang tepat untuk mengkampanyekan pengendalian tembakau. Pasalnya, sebagian besar kasus-kasus Covid-19 yang terkonfirmasi adalah pasien yang memiliki komorbid, salah satunya kebiasaan merokok atau diidentifikasi sebagai perokok berat sehingga mengalami kondisi yang parah.
“Jadi kampanye protokol kesehatan pada saat pandemi Covid-19 menjadi momentum penting untuk mempercepat kampanye anti rokok dan menjadi satu hal yang sangat tepat, ”kata dia
Selain itu, berbagai kemungkinan adanya konsumsi tembakau di kalangan pasien di RSUD Kota Bogor menjadi asumsi besar bahwa mengkonsumsi tembakau bisa menyebabkan penyakit komorbid dan mengakibatkan gejala Covid-19 yang lebih berat.
Upaya lainnya yakni mengintegrasikan protokol kesehatan Covid-19 dengan kawasan bebas rokok, selain menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas masyarakat kemudian vaksinasi.
“Yang utama adalah berhenti merokok,
”jelas dia
Sidak ke beberapa tempat kerja, transportasi publik menjadi penting untuk memastikan penegakan kawasan bebas rokok di Kota Bogor. Kepada Satgas Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Bima Arya menginstruksikan untuk memastikan regulasi yang ada benar-benar dijalankan dan tidak ada iklan rokok di minimarket atau supermarket.
Di sisi lain, Bima Arya mengakui dan sadar bahwa ternyata ada perubahan-perubahan strategi dari industri tembakau atau rokok dalam mengkampanyekan produknya dalam bentuk lain yang sama sekali tidak berhubungan dengan rokok.
Untuk itu, menurutnya dirasa sangat penting bagi semua pihak untuk mengamati hal tersebut, terutama ketika produsen rokok telah merubah strategi mereka dalam mempromosikan produknya.
“Beberapa hari lalu dihancurkan sejumlah iklan-iklan (rokok) ilegal di Kota Bogor, membagikan stiker dilarang merokok, tindak pidana ringan (tipiring) dan juga memastikan konseling kesehatan keliling untuk masyarakat yang berupaya berhenti merokok, ”ujar dia
Secara keseluruhan Pemkot Bogor terus berkomitmen untuk melakukan implementasi Kawasan Tanpa Rokok di area Kota Bogor. Kegigihan dan konsistensi pada akhirnya membuahkan hasil untuk meningkatkan upaya dalam mengendalikan tembakau.
“Penting juga bagi kita untuk fokus dan menyelamatkan generasi muda agar tidak mudah terpengaruh dengan segala bentuk iklan rokok, ini menjadi hasrat bagi kita semua. Kota Bogor menjadi salah satu kota terdepan dalam pengendalian tembakau di Indonesia, ”tegas Bima Arya.
Editor. : Wendi Mayuda
Discussion about this post