JABAR RELASI PUBLIK.COM KOTA BOGOR
SELAIN Menyampaikan pidato menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-76, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyampaikan pidato pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022, Senin (16/8/2021).
Presiden menjelaskan, ada enam fokus utama kebijakan RAPBN 2022 mendatang, diantaranya
• Pertama, melanjutkan upaya pengendalian Covid-19 dengan tetap memprioritaskan sektor kesehatan.
• Kedua, menjaga keberlanjutan program perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan.
• Ketiga, memperkuat agenda peningkatan SDM yang unggul, berintegritas, dan berdaya saing.
• Keempat, melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kemampuan adaptasi teknologi.
• Kelima, penguatan desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antardaerah.
• Keenam, melanjutkan reformasi penganggaran dengan menerapkan zero-based budgeting.
Joko Widodo juga memaparkan, pada tahun depan anggaran belanja yang disiapkan senilai Rp 2.708,7 Triliun.
Belanja tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.938,3 Triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 770,4 Triliun.
Sementara anggaran pendapatan negara pada 2022 sebesar Rp 1.840,7 Triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp1.506,9 Triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 333,2 Triliun.
Mobilisasi pendapatan negara dilakukan dalam bentuk optimalisasi penerimaan pajak maupun reformasi pengelolaan PNBP.
Sedangkan defisit anggaran 2022 direncanakan sebesar 4,85 persen terhadap PDB atau Rp 868 Triliun.
“Rencana defisit tahun 2022 memiliki arti penting sebagai langkah untuk mencapai konsolidasi fiskal, mengingat tahun 2023 defisit anggaran diharapkan dapat kembali ke level paling tinggi 3% terhadap Produk Domestik Bruto, “kata Presiden.
(Red)
Editor. : WMayuda
Discussion about this post