CIBINONG ‐‐‐JABAR RELASI PUBLIK.COM IWAN Setiawan bahas problematika Bogor, macet Puncak dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Bogor secara virtual, yang berlangsung di ruang kerja Wakil Bupati Bogor, Selasa (18/10/2021).
Senada kini Iwan Setiawan mengungkapkan, untuk menangani persoalan macet Puncak, Pemkab Bogor lakukan dengan penerapan ganjil – genap dan rekayasa lalu lintas di kawasan Puncak yang bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian. Berdasarkan pemantauan pemberlakuan ganjil – genap untuk kendaraan yang masuk ke Kabupaten Bogor khususnya di Jabodetabek, tersebut sebetulnya ada trend penurunan kapasitas kendaraan atau kunjungan kendaraan, tetapi untuk kemacetan karena banyaknya jumlah roda dua jadi sulit untuk dikendalikan karena aksesnya terlalu banyak, mulai dari jalur selatan, utara, tengah. Untuk jalur selatan itu mulai Ciawi ke kanan Sukabumi, bisa masuk akses jalan tikus untuk masuk ke kawasan Puncak.
“Kendati jalur utaranya dari Sentul – Bukit Pelangi – Pasir Angin – Megamendung tersebut motornya ratusan. Kalau dilihat malam Minggu, di Sentul dari utara motor masuk lewat kesitu. Makanya kemacetan itu karena banyaknya kendaraan roda dua yang agak sulit untuk diantisipasi, ”ujar Wabup.
“Pasalnya lanjut Iwan Setiawan mengungkapkan, pembangunan jalur Puncak 2 dilakukan sebagai jalur untuk mengurai macet di kawasan Puncak. Pembangunan jalur Puncak 2 saat ini cukup luar biasa, panjangnya kurang lebih 35 Km, mulai Sentul, Palm Hill sampai Kecamatan Citeureup, Sukamakmur, sampai ke Cipadang yang pembangunannya membutuhkan kurang lebih 5 triliun. Ini yang menjadi masalah, jika ingin membuat jalan sampai bisa dipakai itu angkanya cukup luar biasa, sedangkan pemerintah daerah tidak sanggup mendanai dari APBD.”
“Jadi kami bertahap, untuk pembukaan jalur Puncak 2, kami bekerjasama dengan TNI, hanya anggarannya di angka 5 miliar. Meski kami juga minta kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk membantu pembangunannya,
”terang Iwan.
Kini saat ini pihaknya, terus bekerja keras meyakinkan Pemerintah Pusat bahwa untuk mengurai kemacetan kawasan Puncak adalah pembangunan jalur Puncak 2, itu diperkuat dengan berbagai hasil kajian, karena jalur Puncak 2 juga bisa masuk ke akses tempat wisata seperti ke Gunung Mas.
“Walaupun anggaran terbatas, tetap setiap tahun kami menganggarkan untuk jalur Puncak 2. Ini merupakan bentuk keseriusan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor tidak meninggalkan program Puncak 2 walaupun keterbatasan anggaran. Kabupaten Bogor ini punya 9 anggota DPR RI, mudah-mudahan beliau membantu untuk mendorong supaya Pemerintah Pusat menggiring anggaran ke pembiayaan jalur Puncak 2, ”papar Wabup Bogor.
Kendati, Iwan Setiawan juga menerangkan, upaya penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Bogor, salah satunya dengan mempercepat capaian vaksinasi Covid-19. Pemerintah Pusat menargetkan Kabupaten Bogor 70% untuk vaksinasi dari jumlah penduduk atau 4.225.790 orang atau 8.451.580 dosis sampai Desember 2021. Sampai saat ini realisasi capaian vaksin Kabupaten Bogor, data per 18 Iktober 2021 sebesar 35,39% atau 2.991.135 dosis dari target 8.451.580 dosis.
“Meski kendalanya vaksinasi di kita, pertama jumlah penduduknya banyak, kedua Kabupaten Bogor masih terdapat wilayah pelosok desanya, ada yang terpencil, aksesnya juga kurang. Ini sedang kita usahakan, untuk tenaga vaksinator sebelumnya kita punya 1.000an orang vaksinator dan sekarang kita sudah punya lebih 1.500 vaksinator yang siap membantu untuk penanganan dan mempercepat capaian vaksinasi di Kabupaten Bogor, ”tandas dia
Editor. : WMyuda
Discussion about this post