TENJOLAYA — JABAR RELASI PUBLIK.COM JUMAT 21 JANUARI 2022 ES KAKEK Usia 54 ini memiliki aktivitas rutin tambahan sebagai guru ngaji di kampung pasiripis Desa Situ Daun Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor
Tidak sedikit orang tua warga kampung pasiripis mempercayakan putra dan putri menimba ilmu extrakulikuler (ngaji-red) kepada nya (ES) tersebut, dengan harapan menjadi anak yang pandai dalam ilmu agama khususnya bidang membaca Al-Qur’an tentunya.
Kepercayaan orang tua warga pasiripis terhadap ES kini kandas, lantaran dugaan pencabulan terhadap 5 murid nya terungkap, tragisnya usia korban masih berusia 9 -12 tahun, yang semestinya ES perlakukan kepada mereka seperti layaknya seorang kakek terhadap cucunya.
Hebohnya kabar bermula dari aduan 1 orang tua murid kepada Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW), sebagai langkah awal ketua RT dan RW lakukan musyawarah bersama tokoh masyarakat, seiring itu munculah keluhan sama dari 4 orang tua murid, hal ini di ungkapkan Ja’i sebagai Kepala Desa (KADES) Situ Daun
“Kronologis awal nya, ketua RT dan RW mendapatkan keluhan dari salah satu warga atas kejadian yang menipa anak nya, sebagai tindak lanjut nya RT dan RW memusyawarahkan ke tokoh masyarakat bertujuan agar kasus ini dapat di selesaikan, ternyata dari 1 orang curhatan (mengadukan) juga ada bertambah beberapa orang tua pun lakukan hal yang sama, jumlah nya menjadi 5 orang tua murid (mengadukan) ke pak RT dan RW”
Diharapkan persoalan ini dapat diselesaikan secara musyawarah, namun, kata Ja’i “sensitif nya persoalan ini, informasi ini pun ternyata sudah di ketahui warga sehingga pada saat musawarah dilakukan, warga berdatangan mengepung rumah terduga pelaku”.
Akhirnya Ja’i sebagai kepala desa, lakukan langkah preventif dengan memanggil ES kerumahnya, selain mengantisipasi luapan kemarahan warga terhadap terduga pelaku tersebut juga perlunya keterangan dari bersangkutan langsung, namun kata Ja’i belum lama perbincangan dimuali, warga pun berdatangan penuhi pelataran rumah Kepala Desa Situ Daun hingga ke jalan Raya,
Sebagai langkah antisipasi kelanjutan, kini ES diamankan oleh pihak berwajib, sehingga luapan emosional masyarakat bentuk reaksi sepontanitas tertuju ke bangunan rumah terduga, masih dalam taraf yang wajar, “kata Ja’i Alhamdulillah cuma bagian kaca jendela yang pecah.
Dan kini proses hukum sedang berjalan.
Harapan Ja’i agar persoalan ini jangan generalisir, ini hanya Oknum setiap orang memiliki karakter dan ahlaq yang berbeda, “pungkas Kades Situ Daun Jai (heri)
Editor : Wendi Mayuda
Discussion about this post