JABAR RELASI PUBLIK.COM | CIAWI ADE YASIN Bersama Plt. Kepala BPTJ Kementerian Perhubungan Budi Setiadi hadiri kegiatan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pengelolaan Transportasi Jabodetabek, yang berlangsung di Hotel Pullman Ciawi Vimala Hils, Jumat (14/1).
Pada kesempatan ini Plt. Kepala BPTJ Kementerian Perhubungan, Budi Setiadi mengungkapkan pengelolaan transportasi Jabodetabek berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 bahwa dalam menyelenggarakan keselamatan keamanan transportasi tidak hanya dilakukan oleh satu institusi dalam hal ini tidak pihak kepolisian dan Dishub saja, namun tetapi harus dilakukan oleh semua institusi.
“Sehingga semua institusi harus terlibat dengan mengedepankan kolaborasi dan sinergi semua pihak, karena saat ini kita melihat bagaimana pergerakan transportasi terutama di wilayah aglomerasi Jabodetabek saat ini sudah sedemikian berat. Kalau tidak ada koordinasi antar wilayah, beban Jakarta akan menjadi berat, untuk itu perlu komunikasi, koordinasi dan kajian secara kolaborasi, “ungkap dia
Lebih lanjut Budi, “menyampaikan, sebagai implementasi amanat UU No.22, pemerintah harus hadir dalam memberikan angkutan umum yang aman, nyaman dan murah bagi masyarakat. Dengan menyiapkan Buy The Service (BTS), LRT dan angkutan ramah lingkungan.”
Selain itu. Kata dia, untuk menunjang sinkronisasi pengelolaan transportasi, ia juga sedang memperbaiki sejumlah terminal tipe A diantaranya membangun terminal di Bukit Tinggi dan Sukabumi, 2 terminal tersebut sudah diminati oleh swasta untuk dibangun dengan sebuah mall dan hotel serta ekosistem yang lain, pasar modern rumah sakit dan lain sebagainya.
“Terminal tipe B yang dikelola oleh provinsi, terminal tipe C yang dikelola oleh kabupaten/kota harusnya bisa setipe, tentunya dengan melibatkan pihak swasta. Kami melihat terminal terminal tipe C yang ada di kabupaten/kota, jika dilihat dari letak geografisnya sangat memiliki potensi dan bisa dilakukan kerjasama dengan pihak swasta sehingga di terminal nantinya ada pusat bisnis, pusat pendidikan, dan rumah sakit “tutur dia
Senada, Budi pun menegaskan juga sedang melakukan pengembangan moda transportasi ramah lingkungan, salah satunya mengkonversi kendaraan berbahan bakan minyak menjadi kendaraan listrik. Pengembangan moda transportasi ramah lingkungan sangat penting karena pencemaran udara oleh transportasi di sudah mencapai 74%.
Diketahui turut hadir dalam kegiatan tersebut, diantaranya. Bima Arya, Wakil Walikota Tanggerang Selatan Pilar Saga Ichsan, Direktur Angkutan Tatan Rustandi, Direktur Lalu Lintas Sigit Irfansyah, Investigator KNKT Ahmad Wildan.
Editor. : Wendi Mayuda
Discussion about this post