JABAR RELASI PUBLIK.COM ‐‐ TANGERANG 21 NOVEMBER 2021 Banyaknya TKA asal China yang masuk ke Tanah Air diakui oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Dan pengakuan Menko Marves ini tentang banyaknya TKA asal China yang bekerja di negeri kita, khususnya di bidang tambang dan smelter, dilansir dari (https://seputartangsel.pikiran-rakyyat.com)
Hal tersebut akibat dari tidak siapnya tenaga kerja Indonesia mengisi lapangan kerja di pertambangan, sehingga harus diisi oleh TKA asal China yang dibawa serta oleh pihak pengusaha dari negara asal mereka.
Dari paparan tersebut, yang patut dikagumi adalah sikap kompaknya pengusaha asal China dengan pekerja dari negaranya itu dalam melakukan kerjasama membangun negeri mereka.
Sehingga pada gilirannya negara China akan meraup devisa dari Indonesia yang tak alang kepalang besar.
Sementara tenaga kerja lokal, Indonesia jadi penonton dalam kondisi miskin dan lapar, bukan saja tidak kebagian lapangan pekerjaan, tetapi juga tersisih secara sosial ekonomi, politik maupun budaya, bahkan agama.
Meski realitas akibat dari kemiskinan, telah banyak membuktikan berujung pada kemerosotan atau bahkan kemurtadhan untuk semua penganut agama apapun yang telah diyakini sebelumnya.
Essensinya dari kondisi lapangan kerja di Indonesia seperti itu, sikap abai pemerintah Indonesia pada anak bangsa sendiri semakin jauh terseok dalam UUD 1945 bahwa kewajiban untuk melindungi segenap tumpah darah bangsa Indonesia dari penjajahan, kemiskinan dan keterbelangan untuk ilmu, pengetahuan dan kesejahteraan lainnya, seperti yang disebutkan di atas menjadi omong kosong, tak konsisten diwujudkan.
Presiden Joko Widodo pun wajar disalahkan akibat minimnya sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang kompeten, sehingga banyak tenaga kerja asing asal China yang masuk ke tanah air kita. Dilansir dari (http://seputartangsel.pikiran-rakyat.com).
Catatan Atlantika Institut Nusantara hingga Mei 2021 jumlah TKA di Indonesia 92.058 orang. Pada tahun sebelumnya 2019 jumlah TKA di negeri kita 93.374 .
Dari jurnal “Dinamika Pengukur TKA di Indonesia yang dipaparkan oleh Djazuli (2021), TKA yang paling banyak justru pada tahun 2020 berasal dari China. Sebanyak 35.781 orang atau setara dengan 36,17 persen. Dari jumlah TKA yang bekerja di Indonesia pada tahun 2019 tidak kurang 95.168 orang jumlahnya.”
Ekonom senior Faizal Basri yang paling getol dan merasa gerah menyaksikan TKA China yang melenggang enak masuk ke Indonesia tanpa hambatan.
Sementara tenaga kerja Indonesia hanya bisa menonton dari gubuk derita dan kemiskinan yang terus mendera di negerinya sendiri.
Akibatnya, sebagian dari tenaga kerja Indonesia (TKI) yang miskin dan papa itu terpaksa menjual tenaga dan kemampuan mereka dengan murah ke negeri orang. Karena tenaga kerjanya di negeri sendiri tidak dihargai dan tidak juga dilindungi.
Jadi, apapun dalih pemerintah, apalagi cuma Menteri senior sekalipun, jelas lalai menunaikan amanah UUD 1945, yang kemudian semakin ambur adul akibat diamandemen, hingga segenap anak bangsa Indonesia yang memiliki hak sama dalam kemerdekaan bangsa Indonesia untuk dan harus memperoleh perlindungan yang layak, bukan hanya hukum, politik, kebebasan beragama semata, tetapi juga untuk ikut menikmati kesejahteraan dalam arti luas agar dapat hidup lebih layak, manusiasi dan lebih beradab, seperti yang dirumuskan dalam sila-sila Pancasila, sebagai falsafah bangsa serta ideologi negara Indonesia.
Lalu masihkan tetap merasa pantas dengan sikap dan sifat seperti itu, yang tidak pro rakyat dan ogah menjaga dan melindungi segenap kepentingan rakyat Indonesia, tidak malu berkoar-koar Pancasilais ?
Sungguh, saya sendiri pun malu dan tak sampai hati untuk mengumbar kedegilan perilaku aparat yang tak amanah serta munafik dan khianat pada daulat rakyat yang telah dipercayakan untuk dijalankan itu sesuai dengan sumpah dan janji saat menerima amanah itu, bisa kuwalat atau tertimpa azab yang maha berat dan pedih, seperti rintihan kaum buruh Indonesia sampai hari ini yang diabaikan.
Editor : Wendi Mayuda
Discussion about this post